Pages

Tuesday 20 July 2010

Lakukan!

Mereka bilang jangan kamu lakukan itu. 
Namun, aku bergeming, tak mengindahkan sedikit pun nasihat mereka. 
Ku terus maju dan tak menoleh sedikit pun ke arah mereka untuk mendapatkan dukungan mereka walau hanya sedikit. 
Aku berjalan dengan penuh percaya diri, badan dan kepala yang tegak, melewati sekelompok manusia yang terus melihatku dengan tatapan merendahkan dan meremehkan. 
Akan tetapi, ku tak peduli atau berhenti lalu berbalik ke arah mereka yang berada di belakangku yang juga meremehkanku. 
Ohhhh sungguh berat kakiku untuk melangkah, semakin banyak beban dipundakku dan membuatku ingin terjatuh. 
Namun, ku ingin buktikan bahwa aku bisa melakukan yang orang lain dapat lakukan bahkan sesuatu yang banyak orang katakan itu tidak mungkin, tidak akan pernah terjadi seumur hidupmu. 
Melakukan sesuatu yang benar dan berguna. 
Membuat orang-orang yang menjaga dan menyayangiku tertawa bahagia dan aku melihat senyuman terindah yang ku lihat sepanjang hidup ini. 
Membuat mereka tersadar bahwa mereka bukanlah satu-satunya orang yang hebat, mereka berhak untuk diam dan tidak pongah, mereka harus menyadari bahwa ilmu itu bukan hanya disimpan untuk diri sendiri namun untuk disebarkan kepada sesama agar ilmu itu tidak mubazir dan agar ilmu itu berguna bagi kelangsungan hidup orang banyak. 
Ku tahu bahwa itu semua di luar kemampuanku, untuk mendapatkannya diriku membutuhkan kerja keras melebihi batas kemampuanku terlebih dengan kecerdasanku yang dapat dikatakan rata-rata. 
Ku terus berusaha dan berusaha yang dibarengi dengan doa tentunya. 
Sampai pada akhirnya, aku kalah, diriku benar-benar kalah, dikalahkan oleh kenyataan dan takdir yang tidak memberikanku kesempatan untuk menang. 
Mungkin mereka yang tidak mendukungku dan meremehkanku benar bahwa aku tidak akan bisa melakukan seperti yang orang lain lakukan. 
Ahhh simpanlah itu untuk jadi sebuah pelajaran, mereka tak selamanya benar namun tak selamanya juga mereka salah. 
Semua itu tergantung dari diri sendiri serta izin dari-Nya. 
Namun, ku tak menyesal sedikit pun, tak kan pernah menyesal telah memilih keputusan itu, dan ku berusaha untuk menerima dan melupakan kekalahan itu serta memetik hikmah darinya. 
Aku tahu tak selamanya semua yang aku inginkan diberikan-Nya, ada saat-saat aku tak bisa mendapatkan keinginanku, mungkin itu yang terbaik yang Ia berikan kepadaku. 
Ia telah banyak memberi kepadaku, memberi yang kita inginkan dan yang tidak inginkan. 
Namun, ku belum member sebanyak yang Ia berikan kepadaku dan tidak akan mungkin aku member sebanyak yang Ia berikan kepadaku karena ku hanya manusia biasa yang mempunyai batasan. 
Akan tetapi, itu bukanlah alasan untuk terus berusaha memberi-Nya yang terbaik dan berusaha member yang terbaik bagi keluargaku.

0 comments:

Post a Comment