Pages

Saturday 11 February 2012

Samsung is Korea's product. If you are a Korean lover, especially the drama and always see these kind of cellphone in those drama, then you should buy this one.. It's a must heheee.. Good Luck :)





Surely great buying. Happy shopping, guys.

Wednesday 29 June 2011

Terima Kasih Atas Kasih-Mu

Tuhan, aku ingin membuat pengakuan

disaat aku marah dan kesal terhadap orang-orang terdekatku di rumah
dengan sikap ketidakpedulian mereka akan suatu hal
aku sangat ingin mengumpat dan pergi
aku sangat ingin menghilang dari hadapan mereka
namun umpatan itu hanya ku simpan dalam hati
itu membuatku dongkol sendiri
dan aku akan lebih kesal karenanya
Sungguh itu merupakan tabiat yang sangat buruk

Namun disaat yang bersamaan,
ketika aku melihat dan memperhatikan mereka kembali
aku sadar bahwa mereka tidak pantas menerima amarahku
yang terlalu berlebihan
aku sadar bahwa mereka memang tidak sempurna
begitu juga diriku ini
aku sadar bahwa bagaimanapun sikap mereka
mereka tetaplah keluargaku
satu-satunya hal yang sampai kapanpun jadi bagian dari diriku
satu-satunya tempat ku kembali selain kepada-Mu, Tuhan
aku sadar bahwa dalam satu keluarga
tidak baik bila saling berteriak

mungkin hidupku dan mereka tidak selalu berjalan baik dan mulus
penuh dengan permasalahan
terkadang aku benar-benar merasa bodoh
karena tidak peka pada kesulitan orang tua ku
betapa mereka telah berusaha tuk menghidupi
diriku, kakak dan adik-adikku
berusaha memenuhi keinginan kami semua
walaupun itu sulit dan mengorbankan diri mereka sendiri
sedangkan diriku selalu mengeluh dan menyalahkan

aku sadar bahwa aku hanya melihat yang buruknya saja
sedangkan hal-hal baiknya ku lupakan

Tuhan, maafkan aku atas kelakuanku ini
tolong sampaikan maafku kepada mereka semua
aku terlalu malu mengatakannya
Tuhan, tolong maafkan mereka juga
Tuhan, tolong sampaikan do'a ku untuk mereka
Tuhan, tolong berikan rahmat dan ridha-Mu untuk mereka
Tuhan, tolong berikan mereka kesehatan jasmani dan rohani
Tuhan, tolong jaga mereka selalu untuk diriku
Tuhan, terima kasih atas kasih-Mu

Sunday 10 April 2011

Perjalanan Singkat Ke Bogor

Rabu, 23 Maret 2011, setelah kuliah Kawasan Amerika pukul 3 sore, teman saya yang bernama Lesly alias Gista alias Lele alias Sulay (silahkan ingin panggil yang mana hahaa) ingin pergi ke Bogor untuk mengambil barang yg ketinggalan di rumahnya di Bogor. Dan dengan spontan (uhuy) saya mengajukan diri untuk menemaninya ke Bogor, tanpa pikir panjang, ahhh entah apa yang ada dibenak saya saat itu, pokoknya tancap gas langsung ke stasiun Cawang.

Setibanya di stasiun ternyata kereta ekonomi AC ke Bogor adanya jam 6 sore sedangkan ekonomi biasa adanya jam 4.30 sore. Wow mau sampe jam berapa kalau menunggu yang ekonomi AC sedangkan kita tidak menginap tapi balik lagi ke Jakarta. Akhirnya kita putuskan untuk beli tiket ekonomi AC yang menuju Depok dan berpikir bahwa di sana kita bisa naik bus menuju Bogor. Namun setelah bertanya ke salah satu penjaga gerbong kereta yang wow seorang perempuan karena kita berada di gerbong khusus perempuan (ya iyalah), lebih baik kita turun di Depok Lama dan lanjut naik kereta ekonomi biasa menuju Bogor. Ya kita kan tidak mau durhaka terhadap sesama perempuan maka kita ikuti saja saran penjaga itu.

Dengan berat hati kita turun dari kereta AC yang nyaman itu dan berganti ke kereta ekonomi yang agak panas dan ramai berdesak-desakan. Hahaaa si Lele memberi wanti-wanti (haha apa itu wanti2) kalau ada yang berani macam-macam dengan kita akan kita cubit sekecil-kecilnya supaya sensasinya sebesar-besarnya (maksudnya sakit sekali). Hmm lumayan lah menambah pengetahuan membela diri terhadap orang-orang iseng yang kurang ajar dan kurang kerjaan itu.

Ternyata berdesak-desak dan panas-panasan ria di kereta membawa hikmah juga yaitu bertemu dengan 2 cowok Jepang yang salah satunya lumayan (tampangnya), kita dan mereka sempat kontak mata sesaat hihihii, mereka menuju gerbong depan. Kita memanggil mereka "hai hai" (kalau orang Jepang bilang 'iya'). Karena iseng maka kita memutuskan untuk mengikuti mereka menuju gerbong depan (sangat kurang kerjaan), sedikit aneh memang mengikuti orang tak dikenal tapi kita penasaran dengan mereka (sungguh iseng). Kita melewati 2 gerbong tapi belum melihat penampakan si "hai hai", aduh kemana sebenarnya mereka ya. Ketika kita berhenti di salah satu stasiun, saya melihat mereka berlari dari luar gerbong ke gerbong belakang tempat kita tadi berpapasan dan masuk lagi ke gerbong, like looking for someone. Si Lele berspekulasi bahwa sebenarnya "hai hai" mencari kita. Spekulasi yang labil, jangan dipercaya karena nanti musyrik haha. *tarik nafas. Hilang sudah pemandangan menarik di kereta penuh peluh. Goodbye "hai hai" :(

Akhirnya sampai juga di stasiun Bogor dan kita langsung ke Dramaga, daerah tempat tinggal Lele. Wow harus 2 kali naik angkot ya dan sangat banyak angkot di sana, agak menyebalkan karena angkot itu harus ngetem (mangkal) dulu sedangkan kita berpacu dengan waktu. Sebelum ke rumah Lele, kita ke jalanan masuk kampus dalam dahulu yang disepanjang jalan banyak sekali pedagang yang jualan berbagai macam makanan, dan barang2. Ohh ternyata ini salah satu alasan Lele rela-relain ke Bogor, sambil menyelam minum air, sambil ngambil barang sekalian cuci mulut dan beli DVD Korea Dream High. Kita beli banyak makanan, nafsu menggebu melihat makanan hahhaa. Yang maknyus sekali yaitu makanan sejenis risol gepeng dengan berbagai macam isi seperti daging asap, sosis, soghurt (bener gak ya sejenis risol, pokoknya enak sekali).

Lalu kita menuju rumah Lele dan ternyata masuknya cukup melelahkan dan menakutkan karena gelap dan banyak suara-suara jangkrik yang sebenarnya meramaikan gerak langkah kita. Akhirnya sampai juga, langsung ambil stapol dan nyari-nyari parfum yang ternyata sekecil botol minyak angin dan bisa dikantongin. Lalu, kita naik ojek menuju depan kompleks dan naik angkot menuju stasiun. Hu hu hu waktu telah menunjukkan pukul 7.30 malam sedangkan kereta ke Jakarta yang terakhir pukul 8 malam. Ayo, bang supir dipercepat laju mobilnya, kalau tidak kita akan terlantar di Bogor tidak bisa pulang. Tuhan masih menyayangi kita, kita tiba tepat pada waktunya. Keretanya lagi ngetem menunggu penumpang. Dan kita berhasil mendaratkan pantat kita di kursi penumpang. Alhamdulillah.

Kita selamat sampai di rumah masing-masing. Terima kasih Tuhan dan Goodbye kereta ekonomi, "hai hai", risol gepeng, angkot bejibun, dan Bogor. Semoga kita berjumpa kembali.

Kisah yang Tak Pernah Dimulai

Hai, apa kabar? Lama tak jumpa
Rupanya kau t'lah dewasa sekarang
Kau lebih bijaksana, lebih ikhlas dan sabar
Kau t'lah bahagia dengan hidupmu saat ini
Cintakah yang menjadikanmu begitu
Sudah kau temukan pengisi hatimu rupanya
yang kehadirannya selalu kau tunggu dari dahulu

Aku turut bahagia mengetahuinya
tapi....darahku berhenti mengalir
pikiranku hilang seketika, kosong
hatiku tergores belati, cukup perih ku rasa

Rupanya pertemuan ini tak seharusnya terjadi
Sepertinya ku berada di tempat dan waktu yang salah
Tak seharusnya perasaan ini tumbuh dan terus berkembang
Harusnya ku bunuh ketika baru tumbuh
Harusnya tak ku hiraukan kehadiranmu
Ya, semua ini kebodohanku sendiri
Dan pada akhirnya,
kisah ini berakhir, kisah yang sesungguhnya tak berani ku mulai

Selamat tinggal, semoga kau bahagia selalu!

Seribu Kali

kau tahu bahwa ku tak mudah percaya
 butuh seribu kali pernyataan tuk buat ku percaya

kau tahu bahwa tak kan ada orang lain selain dirimu
 yang dapat membuatku terdiam dan termenung
 butuh seribu kali bertemu agar perasaan ini dapat dikendalikan

kau tahu bahwa senyum ini hanya untukmu
 butuh seribu kali senyum darimu tuk buatku tersenyum selamanya

kau tahu bahwa hanya dirimu yang buatku lemah tak berdaya
 butuh seribu kali dorongan dan motivasi tuk membuatku kuat dan tegar
tapi amat disayangkan, seribu kali harapanku, tak ada satupun yang kau lakukan


*koleksi lama, sungguh melankolis, sangat bukan saya hahaa

Ini bukan tentang hidupmu tapi hidup kita!

Berhenti hanya memikirkan hidupmu
Lupakan sedikit keegoisan perilakumu
Lupakan kesedihan yang kau alami,
tolong jangan ratapi itu terus-menerus
hidupmu lebih berharga dari itu
Lupakan kegelisahanmu,
semua itu kan berakhir perlahan
Bagikan kegembiraanmu,
tolong jangan kau simpan sendiri
Berhenti bicara mimpi-mimpimu tentang dunia luar
dan perjalanan ke negeri seberang
kau agungkan negeri mereka
tentang keindahan pemandangannya
tentang kemegahan bangunannya
tentang sejarah monarkinya
tentang kekuatan militer dan ekonominya
dan tentang keunikan budayanya
Berhentilah bicara peristiwa di negara lain,
hilangkan sejenak pemikiran tentang mereka

Mulai sekarang
Bicaralah tentang hidup kita, hidup bangsa kita tepatnya
tentang hidup orang di sekitar kita
tentang penderitaan dan perjuangan mereka mengais setitik asa
tentang keteguhan hati mereka pada keyakinan akan Tuhan beserta agamanya
walau bisikan tuk mengkhianati Tuhan mereka begitu besar

Bicaralah tentang perubahan
Temukan jalan keluar mereduksi kesenjangan sosial
Penyebaran pembangunan kan membuat negeri ini lebih sejahtera
Lupakan sedikit tentang sektor spekulasi
alihkan wajah pada sektor informal,
mereka yang membuat jantung bangsa ini tetap berdenyut
Lupakan bantuan dari bangsa lain
yang sesungguhnya tambah memperkeruh,
kembangkan kemampuan usaha kecil dan menengah
Tegakkan badan hukum yang sudah lama dipenuhi tipu muslihat,
dipenuhi penjahat kerah putih yang berlagak santun
namun sesugguhnya membunuh secara perlahan
Kembalikan dewan perwakilan rakyat sesuai fungsi dasarnya,
ajarkan iman dan moral kepada anggota dewan terhormat,
jangan hanya bisa berhias dengan uang rakyat
Aktif mengkritik pemerintah, bukan berarti mencaci dan memaki
kritik tuk menyadarkan bahwa pemerintah telah salah langkah

Mari bicara tentang keindahan,
dari Sabang sampai Merauke
kita dapat merasakan surga dunia
keindahan dan keunikan terpancar di setiap sudut kota
Belitong, Mentawai, Karimun Jawa, dan Ujung Genteng di bagian Barat
Wakatobi, Bali, dan Senggigi di bagian Tengah
Raja Ampat di pesisir Timur,
semua itu bukan hanya indah karena pantainya
tapi juga karena budaya masyarakat di sana
masih banyak keindahan selain di pantai,
masih ada bukit, gunung, danau, 
bangunan peninggalan sejarah dan lainnya

Sungguh, bangsa ini membutuhkan perhatian
bukan sekadar perhatian biasa namun perhatian penuh kasih sayang
Rawatlah bangsa yang sedang sekarat ini, kawan!
Ini hidup kita!