Pages

Saturday 9 October 2010

Bicara yang Kau Rasa

Kau selalu bicara tentang hujan
karena kau tak suka hujan dan benci bila tubuhmu terkena air hujan
tapi bagiku hujan dapat menyamarkan kesedihan, air mata itu tak kan tampak jelas
setidaknya itu cara terbaik untuk berkata, "aku baik-baik saja!" kepada orang disekitarmu

Kau terus saja bicara tentang air mata 
rupanya kau takut air matamu jatuh dan mengering 
kau takut tak dapat lagi meratapi kehidupanmu yang kau katakan, "sungguh tak adil bagiku!"
namun kau lupa air mata bukan jatuh hanya karena kesedihan tapi kebahagiaan
hingga kau lupa bagaimana cara 'tuk bahagia

Kau tak jua lelah bicara tentang filosofi musik dan grup kesukaanmu
sepertinya itulah nyawamu
kamu berkata bahwa, "Music is heaven".
setiap dentuman instrumen dan alunan liriknya dimainkan,
kau pejamkan matamu dan selami maknanya
lalu kau buka matamu dan kau berubah menjadi seorang idealis
kau teriakan kemerdekaan, kebebasan, keadilan, kesejahteraan, ketegasan dan seluruh pemikiranmu itu
namun kau hanya berteriak, kau hanya menggugat, kau hanya menuntut, dan kau hanya mencaci
teriakanmu itu tak sampai pada penguasa tapi terbawa angin entah kemana
sesungguhnya kau melupakan sesuatu, kau lupa 'tuk bertindak dengan hal nyata, bukan hanya dengan kata-kata 

Dan kau tak pernah berhenti bicara tentang cinta
kau katakan bahwa "aku ingin selalu disirami oleh cinta dan kasih sayang."
kau meminta 'tuk diperhatikan, 'tuk dimengerti, 'tuk dimanja, dan 'tuk diberi dukungan
sayang sekali, kau hanya sibuk mencari cinta dan kasih sayang itu
hingga kau lupa 'tuk memberi hal serupa yang kau minta 
menyirami orang-orang disekitarmu dengan cinta dan kasih sayang

Namun, apapun yang ingin kau bicarakan, 
utarakan saja semua itu 
sebelum semuanya menjadi penyakit yang menggerogoti hatimu
Ku 'kan bersedia mendengarnya
hingga kata terakhir dari mulutmu...

0 comments:

Post a Comment